Dibalik Ngaji Galileo #2

Temu kangen

Ngaji Galileo mungkin bisa dikatakan acara reuni semata. Memendam rindu puluhan tahun lalu tentang masa merintis. Beberapa pendiri datang dengan wajah menua. Beberapa penggerak hadir menengok adik-adiknya.


Ada yang datang kemudian pergi. Menampilkan namanya di zoom, tidak berwajah, tidak bersuara, dan hanya mendegarkan. Lalu pergi lagi.

Namun, banyak juga yang kemudian konsisten hadir. Tidak hanya tentang kerinduan, lebih dari itu, berbagi ilmu sembari mendengarkan hal-hal baru di dunia sains dan teknologi.

Salah satu kader mengungkapkan, jika ia tertarik karena Ngaji Galileo ramai dibicarakan di medsos. Ada juga yang penasaran bahkan kemudian masuk tanpa kita semua tahu identitasnya.

Terlepas dari itu semua. Sebenarnya ada sesuatu yang datang kembali dalam diri, setelah sekian tahun lamanya hilang.

Ada yang mengingat bagaimana kejamnya pos 4. Makan A, minum B, disuruh C, hingga Z. Ada juga yang masuk Galileo karena peran kakak kelas yang saat itu getol menyuarakan betapa pentingnya ikut organisasi. 

Kisah nyata dari seorang yang tidak pernah berorganisasi

Sudah lima tahun dia lulus, dan sekarang menempati posisi strategi di daerahnya. Dia tidak pernah ikut organisasi semasa di kampus, apakah itu PMII, HMI, GMNI, dan lain sebagainya.
Tapi dia mengakui bahwa banyak mendapatkan ilmu di sana, karena kebetulan dia satu kontrakan dengan mahasiswa yang aktif dalam berorganisasi.

Dia menceritakan, bagaimana dia mencuri ilmu (mencuri ilmu dalam tanda kutip ya...) dari para organisator saat berdialektika, menyususun strategi, melakukan aksi, dan lain sebagainya.

Dia menganggap bahwa, orang organisatoris adalah orang yang pantang menyerah, tangguh, dan kreatif. Selain itu, membangun jaringan dan koneksi di masa depan tentu jauh lebih mudah, daripada yang saya lakukan hari ini.
Ikut sebatas Mapaba

Ketika pertama kali masuk PMII, mahasiswa harus mengikuti MAPABA atau Masa Penerimaan Anggota Baru. Proses ini yang disebut masa awal, di mana mahasiswa akan diakui sebagai anggota PMII. Tapi berbeda dengan Galileo, di masa awal berdirinya banyak anggota yang tidak ikut MAPABA namun sangat loyal membantu dalam usaha berdirinya Galileo. Beliau-beliau ini yang disebut kader perintis dan spesial menurut saya.

Kemudian, ada juga yang hanya mengikuti MAPABA saja tanpa ikut PKD dan PKL. Mungkin karena keterbatasan waktu saat itu, dan lain sebagainya hingga tidak mengikutinya. Namun, secara esensi hatinya masih PMII, jadi jangan kaget para idealis yang masih bergerak di kampus.

Lalu ada yang hanya pengusrus rayon saja selama kariernya. Mereka bukan tidak peduli, tapi tahukah di rayon lah mereka diasah dan dilatih untuk menjadi manusia tangguh, kritis dan andal. Jadi jangan kaget jika saat ini banyak dari mereka yang sukses dibidangnya.

Datang dan minum kopi bersama mereka

Saya masih ingat, saat jadi pengurus rayon. Ada satu senior yang pernah membentuk kita, yang sempat hilang atau putus kuliah. Tapi suatu ketika hadir setelah 3 tahun tidak berjumpa.

Dia mengeluarkan uang 100ribu, dan menyuruh kita membeli  makan, minum dan lain-lain. Dalam hati sangat senang hari ini, kebetulan kita jarang makan enak. 

Kemudian dia banyak bercerita konyol yang diselingi tentang harapan-harapan masa depan. Dua jam kita berdiskusi bersama, dan karena itu kita yakin bahwa apa yang kita lakukan saat itu, aktif di Galileo adalah tindakan yang tepat.

Dan, hari ini benar saya rasakan. Banyak teori dan sistem yang dengan mudah saya terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal itu tidak lepas dari peran di mana di Galileo kita diajarkan tentang dunia yang sesungguhnya.

Sekian dulu, semoga bermanfaat.
@fauzing04

Comments

Popular posts from this blog

Kesan dan Pesan

Peringatan Hari Lahir (HARLAH) PMII Rayon Pencerahan GALILEO XIV