Peringatan Hari Lahir (HARLAH) PMII Rayon Pencerahan GALILEO XIV
A. Latar Belakang
Kegiatan
Mahasiswa adalah agent of movement. Sehingga mahasiswa
memiliki peran yang luar biasa dalam memperjuangkan cita-cita kemerdekaan
Republik Indonesia. Peran tersebut
diantaranya adalah mahasiswa sebagai penerus bangsa dan pengganti generasi
sebelumnya (iron stock), harapan suatu bangsa untuk menjadi penggerak
perubahan (agent of change), mampu memberikan saran serta kritik dalam
kondisi social kemasyarakatan (control social) dan berperan dalam
pelestarian nilai-nilai serta norma-norma dalam bermasyarakat (Guardian of Value). Oleh sebab itu, mahasiswa yang memiliki
intelektualitas serta kebajikan moral nantinya dapat beranggung jawab terhadap
perubahan besar di negeri ini, sehingga tercipta kedamaian, keselamatan dan
kesejateran dalam kesinambungan yang luhur dan bijaksana.
Mahasiswa selalu identik dengan perubahan sosial di Indonesia sejak zaman
penjajahan kolonial Belanda hingga sekarang. Peran kesejarahan dan keterlibatan
yang amat panjang telah menempatkan sebagai kelompok seterategis yang memiliki
daya dorong transformasi sosial yang signifikan. Hingga tepatlah kiranya bila
mahasiswa dianggap sebagai salah satu ikon penting dalam perubahan sosial di
Indonesia.
Ikon penting
mahasiswa inilah yang menjadi aset penting suatu negara, sehingga perlu
dilakukan pembinaan dan pemberdayaan mahasiswa yang tidak hanya
menekankan proses pendidikan pada aspek transfer
of knowledge saja, tetapi lebih dari
itu, pendidikan di perguruan tinggi diharapkan mampu memadukan dan
menyeimbangkan proses pembinaan dan pemberdayaan mahasiswa antara transfer of values (pengalihan
nilai-nilai) dan transfer of prinsciples (pengalihan
prinsip-prinsip) sebagai kerangka sistem pendidikan yang utuh dalam membentuk
watak dan sikap serta karakter mahasiswa yang berbudi pekerti luhur sebagaimana
yang diharapkan generasi Ulul
Albab. Dengan demikian, pendidikan yang memadukan antara
pengetahuan, penalaran, ketrampilan dan budi pekerti dapat menjadi mainstream utama dalam pembinaan
mahasiswa.
Hal di atas sejalan dengan cita-cita Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dalam AD-ART pasal 4 (“Terbentuknya pribadi muslim Indonesia yang bertaqwa kepada Allah
SWT. berbudi luhur, berilmu, cakap, dan bertanggung jawab dalam mengamalkan
ilmunya dan komitmen memperjuangkan cita-cita kemerdekaan Indonesia’), untuk
melahirkan insan-insan ulul albab, yang mampu mengimplementasikan nilai-nilai
Dzikir, Fikir, dan Amal Sholeh. Konsep Dzikir merupakan nilai yang memiliki
makna kesadaran akan keniscayaan Tuhan. Bahwa apapun yang dicita-citakan tidak
akan pernah lepas dari intervensi Tuhan Yang Maha Kuasa. Konsep Fikir adalah
manifestasi anugerah yang tak ternilai dari Tuhan kepada manusia yang berakal.
Disini mahasiswa harus meniscayakan dirinya untuk berfikir kritis dalam
menghadapi kompleksitas realita kehidupan. Sedangkan konsep Amal Sholeh
mewajibkan mahasiswa mengabdikan seluruh potensi yang dimiliki untuk
masyarakat. Untuk memiliki kepekaan (sense
of belonging) terhadap persoalan-persoalan sosial yang semakin menggejala
dalam masyarakat.
Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan salah satu elemen mahasiswa
yang terus bercita-cita mewujudkan Indonesia ke
depan menjadi lebih baik. PMII berdiri tanggal 17 April 1960 dengan latar
belakang situasi politik tahun 1960-an yang mengharuskan mahasiswa turut andil dalam
mewarnai kehidupan sosial politik di Indonesia. Pendirian PMII dimotori oleh
kalangan muda NU
(meskipun di kemudian hari dengan dicetuskannya Deklarasi Murnajati 14 Juli 1972, PMII menyatakan
sikap independen dari lembaga NU). Di antara pendirinya adalah Mahbub Djunaidi dan Subhan ZE (seorang jurnalis
sekaligus politikus
legendaris).
PMII lahir dari 13
pemrakarsa dari 13 kota pula, yang kemudian dijadikan berdirinya cabang-cabang
PMII. Salah satu kota tersebut adalah Malang (PMII Cabang kota Malang). Setelah
itu hadir pula di kampus Ulul Albab UIN Maulana Malik Ibrahim (dahulu IAIN
Sunan Ampel) Malang, komisriat PMII yang bernama komisariat PMII Sunan Ampel
Malang, yang didalamnya menaungi heksa rayon, salah satunya adalah PMII Rayon
Pencerahan Galileo Fakultas Sains dan Teknologi UIN Maulana Malik Ibrahim
Malang.
PMII Rayon Pencerahan Galileo merupakan salah satu organisasi Mahasiswa Islam
berbasis eksact “Sains dan Teknologi” yang mandiri yang secara
struktural berada dibawah naungan PMII Komisariat Sunan Ampel UIN Malang,
sedangakan hubungan dengan Nahdatul Ulama (NU) masih tetap terikat dalam bingkai
garis Kultural. Pada awalnya kader-kader PMII yang ada pada jurusan tadris
matematika dan biologi (yang pada saat itu keberadaannya masih dibawah naungan
Rayon Chondrodhimuko/ Fakultas Tarbiyah) berinisiatif untuk memisahkan diri
dengan Rayon condrodimuko karena sangat merasa belum maksimal dalam berfikir,
bersikap,bertindak, beraktualisasi diri, serta menggali potensi diri secara
mandiri,sekaligus dirasa kurang efektif dalam aktifitas pengkaderannya.
disertai dengan prinsip pengembangan organisasi dengan sebuah Tujuan untuk
membentuk Sebuah pribadi yang dengan segala kapasitas pribadinya terasah,
kemudian mengarahkan semua kualitas pribadinya bagi kepentingan masyarakat dan bangsa.
Berangkat dari Latar belakang dan
Kegelisahan di atas Serta besamaan dengan adanya pemisahan fakultas yang semula
Matematika dan Biologi adalah jurusan tadris (pendidikan) dibawah Fakultas
Tarbiyah menjadi jurusan murni di bawah Fakultas MIPA (yang sekarang berubah
menjadi Fakultas Sains dan Teknologi). Akhirnya aspirasi dan inisiatif
pembentukan Rayon baru dibawa dalam
sebuah Loka karya pengembangan organisasi (LPO) Komisariat Suanan Ampel Uin
Malang periode 1999-2000, akhirnya setelah mendapat restu dari ketua Rayon
Condrodhimuko (sahabat M. Quraisyi) sekaligus ketua komisariat (Sahabat Alamul
Huda) pada saat itu, dideklarasikanlah berdirinya PMII Rayon Pencerahan Galileo pada tanggal 10 Juni 2000
di gedung J-4 STAIN Malang (Sekarang menjadi gedung B UIN)
Sedangakan untuk nama Rayon sendiri
sebelumnya dari kader-kader Biologi mengusulkan nama Ibnu Sina, karena dinilai
memiliki disiplin keilmuwan yang paham dalam bidang kedokteran, selanjuntya
kader-kader dari jurusan Matematika mengusulkan
Galileo yang di anggap sebagai Scientist yang dikenal dengan pola
disiplin keilmuawnnya yang sekaligus secara konsensus di sepakati untuk di
jadikan sebagai nama Rayon yang nantinya akan mewadahi semua kader Mipa pada
saat itu.
Dalam keberadaannya sekaligus perjalanan
sejarahnya Rayon” Pencerahan” Galileo sebagai wahana profesionalitas dan
intelektualitas seta kaderisasi mahasiswa di lingkungan fakultas Saintek, telah
mengalami 14 periodesasi pengurus yang pertama yakni Sahabat Herianto (2000-2001), Khilwan Habibi (2001-2002), Hendrik Ahyar (2002-2003), Mubin Masduki (2003-2004), Bambang Riadi (2004-2005), Yusuf Afandi (2005-2006),
Agus Saifurrohim (2006-2007), Ahmad Sadzily (2007-2008), Barokat Anas Al-Hadi (2008-2009), Arif Nur Handika (2009-2010),
M. Yasin Arif (2010-2011), Erwanto (2011-2012), Muh. Huda Miftahul
Firdaaus (2012-2013) dan Al Muiz
Liddinillah (2013-2014).
Rayon Pencerahan
Galileo yang beranggotakan mahasiswa berbasis eksakta. Sebagian orang
mengatakan mahasiswanya terkesan individualis dan pragmatis. Karena hal yang demikianlah PMII
Rayon Pencerahan Galileo hadir dan
berupaya membuka dan membangun pola pikir warga eksakta menjadi warga eksak
yang intelektual,
islami, inovatif, kemasyarakatan dan berdaya saing dengan dinamisasi
kekelurgaan dalam bingkai Ulul Albab.
Empat belas tahun merupakan suatu usia yang cukup
dewasa untuk mengawal perubahan nusa, bangsa dan agama. PMII
Rayon Pencerahan Galileo
melangkah, berjuang dan mempertahankan ideologisasi dengan semangat pergerakan
dalam nuansa gerakan kaderisasi eksakta. Semangat tersebut yang membuahkan
hasil dari hari kehari, dari tahun ketahun memiliki kader yang tereksitasi.
Perjuangan dari titik nol menuju titik yang lebih dinamis di era globalisasi
merupakan sebuah tantangan kader Pergerakan.
Siklus kaderisasi yang penuh dramatisir
inilah yang menjadikan PMII Rayon Pencerahan Galileo lebih bijaksana dalam menerima fakta
ini. Keanekaragaman mahasiswa saintek dari pola pikir, kesibukan akademik dari
tujuh jurusan (Matematika, Biologi, Kimia, Fisika, Teknik Informatika, Teknik
Arsitektur dan farmasi, yang pada tahun 2013 bergabung). Tentunya banyak sekali
Lokakarya Pengembangan Organisasi (LPO) yang telah dirumuskan, guna
pengembangan kaderisasi dan arah gerak kader eksakta.
Dari latar belakang di atas pengurus PMII Rayon
Pencerahan Galileo Komisariat
Sunan Ampel Malang menyelenggarakan Peringatan Hari Lahir (HARLAH) PMII Rayon
Pencerahan GALILEO XIV
sebagai wujud rasa syukur dan terimakasih yang sebesar-besarnya atas jasa para
pendiri yang terdahulu. Selain itu, pentingnya acara ini adalah sebagai media
komunikasi antar kader dengan kader lainnya maupun dengan alumni-alumni PMII
yang dirangkum dalam kegiatan temu alumni PMII dan acara lain dalam apresiasi
pengurus dalam memeriahkan Harlah ini, sehingga dapat dibingkai dalam Aksi
Akbar “PMII Rayon Pencerahan Galileo
dalam Membangun Sinergitas Gerakan Kaderisasi Eksakta dan Semangat
Silaturrahim”.
B. Tujuan Kegiatan
1.
Memperingati hari lahir PMII Rayon Pencerahan Galileo
2. Menumbuhkan nilai-nilai luhur PMII dalam memperjuangkan cita-cita kemerdekaan Republik
Indonesia
3. Mempererat ikatan silaturrahim antara kader
PMII Rayon Pencerahan Galileo dengan IKA-PMII dan warga sekitar
4. Meningkatkan
kaderisasi secara vertikal
5. Menumbuhkan semangat berkompetisi dalam kreatifitas
dan intelektualitas
6. Meningkatkan intelektualitas kader PMII di bidang eksakta
7. Membentuk kader yang berjiwa sosial transformatif
8. Menumbuhkan
potensi kader-kader PMII Rayon Pencerahan Galileo Komisariat Sunan Ampel Malang dalam menjalankan roda kepengurusan Organisasi.
C. Landasan Kegiatan
1. AD/ART PMII
2. Rapat Tahunan Anggota
Rayon (RTAR) dan Lokakarya Pengembangan Organisasi (LPO) PMII Rayon Pencerahan Galileo XIII tahun 2013
3. Program Kerja PMII
Rayon Pencerahan Galileo XIV
D. Waktu
dan Tempat Kegiatan
Waktu : Selasa, 29 April – Selasa, 10 Juni 2014
Tempat : Jl. Sumbersari Gang IA RT.10 RW.01
Lowokwaru Malang
Kampus
UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
Adapun jadwal kegiatan sebagaimana terlampir.
E. Tema Kegiatan
Tema Peringatan HARLAH PMII Rayon Pencerahan Galileo XIV adalah Aksi Akbar “PMII Rayon Pencerahan Galileo
dalam Membangun Sinergitas Gerakan Kaderisasi Eksakta dan Semangat
Silaturrahim”.
F. Susunan Kegiatan
1. Khotmil Qur’an dan Pengajian Akbar
2.
Lomba-Lomba Internal Rayon
3. Bakti Sosial
4. Seminar Nasional
5. Temu Alumni
6. Malam Anugrah/ Pentas
Seni
G. Pelaksana Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Panitia Pelaksana Peringatan HARLAH PMII Rayon Pencerahan Galileo XIV, dengan susunan panitia sebagaimana terlampir.
H. Anggaran
Dana
Anggaran dana kegiatan ini sejumlah Rp 9.325.000,00 (sembilan juta tiga ratus dua puluh lima ribu rupiah), dengan
perincian sebagaimana terlampir.
I. Sumber Dana
1.
Sponsorship
2.
Kas organisasi
3.
Iuran pengurus PMII Rayon Pencrahan Galileo
4.
Donatur
5.
Sumber lain yang halal dan tidak
mengikat
J. Penutup
Demikian proposal kegiatan ini kami susun sebagai
gambaran umum, untuk dijadikan
pertimbangan demi suksesnya kegiatan ini, karena tanpa adanya kerjasama dan
dukungan dari semua pihak maka kegiatan ini tak bisa berjalan secara maksimal.
Kami optimis dengan kerjasama tersebut akan menjadikan kegiatan ini terlaksana
sesuai dengan harapan kita semua. Amin
Comments
Post a Comment